ARSITEKTUR TELEMATIKA
Pengertian Arsitektur Telematika
Pengertian Arsitektur Telematika
Istilah arsitektur mencakup merancang atau mendesain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem diolah dan ditempatkan agar komponen tersebut dapat berinteraksi. Arsitektur sistem harus berdasarkan konfigurasi sistem secara keseluruhan yang akan menjadi tempat dari DBMS, basis data dan aplikasi yang memanfaatkannya yang juga akan menentukan bagaimana pemakai dapat berinteraksi dengannya. Sehingga dapat diartikan, Arsitektur Telematika adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer – layer TCP/IP) yang dapat meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Arsitektur Client-Server Telematika
Karena keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah Arsitektur Client-Server. Arsitektur Client-Server merupakan sebuah aplikasi yang bertugas untuk membagi pekerjaan antara server(penyedia layanan) dan client. Client dan server terkadang menggunakan jaringan komputer pada hardware yang terpisah. Sedangkan server dapat menjalankan satu atau lebih program untuk memberikan data-data pada client. Arsitektur client – server telematika terdiri dari 2 buah arsitektur yakni, arsitektur sisi client dan sisi servernya.
a. Arsitektur Client Side
Arsitektur dari sisi klien mengarah pada pelaksanaan
data pada browser sisi koneksi HTTP. Contohnya adalah JavaScript dari
sisi eksekusi client dan cookie dari sisi penyimpanan pada client. Beberapa
ciri khas dari sisi client, sebagai berikut :
- Selalu
memulai permintaan ke server.
- Menunggu
dan menerima balasan dari server.
- Biasanya
terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
- Biasanya
berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan menggunakan antarmuka
pengguna seperti antarmuka pengguna grafis. Khusus jenis klien mencakup:
web browser, e-mail klien, dan online chat klien.
b. Arsitektur Server Side
Pada
sisi server, terdapat server Web khusus yang mengeksekusi perintah dengan
menggunakan metode HTTP. Contoh dari sisi server adalah penggunaan CGI script
yang tertanam di halaman HTML, hal tersebut dapat memicu terjadinya perintah
untuk mengeksekusi. Beberapa ciri khas dari sisi server, sebagai berikut :
- Menunggu
permintaan dari salah satu client.
- Melayani
permintaan klien dan menjawab sesuai data yang diminta oleh client.
- Suatu
server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan
client.
- Jenis-jenisnya
: web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print
server.
Client dan server dikembangkan oleh berbagai perusahaan
software besar seperti Lotus, Microsoft, Novell, Baan, Informix, Oracle,
PeopleSoft, SAP, Sun, dan Sybase. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menjadi
perusahaan komputer yang stabil dan besar pada era ini.
KOLABORASI ARSITEKTUR SISI CLIENT & SERVER
Arsitektur Single-Tier / One Tier
Pada Arsitektur Single-Tier, semua komponen produksi dari
sistem dijalankan pada komputer yang sama. Beberapa sifat dari Single-Tier
antara lain :
- Sederhana
dan alternatifnya sangat mahal.
- Membutuhkan
sedikit perlengkapan untuk dibeli dan dipelihara.
- Kelemahan
pada keamanan dari arsitektur ini yaitu rendahnya dan kurangnya
skalabilitas.
Arsitektur Two-tier
Pada Arsitektur Two-tier, antarmuka pengguna ditempatkan di
lingkungan desktop dan sistem manajemen database. Biasanya dalam sebuah server,
yang lebih kuat merupakan mesin yang menyediakan layanan bagi banyak klien.
Pengolahan informasi dibagi antara sistem interface lingkungan dan lingkungan
server manajemen database. Arsitektur two-tier lebih aman dan terukur daripada
pendekatan single-tier. Mempunyai database pada komputer yang terpisah meningkatkan
kinerja keseluruhan situs. Kelemahannya adalah biaya yang mahal dan arsitektur
yang kompleks.
Arsitektur Three-tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab
keterbatasan pada arsitektur two-tier. Konsep model three-tier adalah model
yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi-aplikasi
mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan. Three-tier client dan
server arsitektur digunakan untuk meningkatkan performa untuk jumlah pengguna
besar dan juga meningkatkan fleksibilitas ketika dibandingkan dengan pendekatan
dua tingkat. Kekurangannya adalah pengembangan lebih sulit daripada pengembangan
pada arsitektur dua lapis.
Pada tiga tingkatan arsitektur, sebuah middleware digunakan
diantara sistem user interface lingkungan klien dan server manajemen database
lingkungan. Middleware ini diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan
transaksi monitor, pesan server atau aplikasi server.
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
- Keluwesan
teknologi,
- Mudah
untuk mengubah DBMS engine,
- Memungkinkan
pula middle tier ke platform yang berbeda,
- Biaya
jangka panjang yang rendah,
- Perubahan-perubahan
cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan,
- Keunggulan
kompetitif,
- Kemampuan
untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara
mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar